Senin, 20 Desember 2010

Peduli Apasih Kamu???

Sore itu di taman. Sudah 2 jam Melinda menunggu Keni. Mereka berdua baru saja pacaran seminggu yang lalu. Keni sangat sibuk, karena dia adalah ketua OSIS. Melinda hanya bisa menunggu dan menunggu. Mereka nyaris nggak bisa ketemu. Walaupun Keni orangnya baik dan nggak pernah protes dengan sikap Melinda yang mudah emosi tapi untuk masalah yang satu ini, Melinda tidak bisa kompromi. Hari ini saja dia sudah terlambat 2 jam! Siapa yang nggak marah coba? Padahal Melindah sudah susah-susah cari alasan untuk kabur dari tugas nya hanya demi bertemu Keni!

Dari kejauhan nampak Keni yang sedang berlari “Mel!” panggilnya “Aduh… maaf, aku nggak bisa lama-lama disini. Aku harus les!”
Selain ketua OSIS, Keni juga anak teladan dan berprestasi. Dia sangat peduli pada nilai-nilai nya. Les-les nya aja sampai nggak terhitung berapa jumlah nya.
“ya udah, nggak papa… tapi aku mau ngasih ini.” Melinda menyerahkan selembar kertas. Dan lekas pergi meninggalkan Keni.
Hai ken, udah lama ya kita nggak ketemu? Sebenernya kita ini pacaran nggak sih?
Ken, aku tau kamu sibuk banget. Aku tau kamu pasti capek banget. Aku mau minta maaf kalau aku sering nggangguin kamu, sering marah-marah dan bikin kamu bad mood.
Aku cuma mau kamu perhatiin…
Tapi aku sekarang ngerti, kamu terlalu sibuk dan aku terlalu manja. Mulai hari ini aku nggak aka nganggu kamu lagi. Eit.. tapi bukan berarti kita putus. Aku punya beberapa syarat yang kamu harus penuhi:
1.      Kamu nggak boleh deket sama cewek lain.
2.      Kamu nggak boleh lupa makan
3.      Dan setiap hari minggu tepat Jam 7, kita ketemu di taman ini. Jangan Telat!!
Aku akan coba mandiri dan nggak ngangguin kamu, kalau kamu menepati nya.
Have a nice day…
            Keni hanya geleng geleng membaca surat itu. Tapi ternyata Melinda tidak main-main dengan kata-katanya. Keni tidak lagi melihat Melinda menunggu di depan ruang OSIS. Dia juga nggak melihat Melinda memperhatikan nya ketika ia sedang berolahraga. Mereka memang nggak satu kelas. Tapi biasanya Melinda selalu menyempatkan diri melihat nya berolahraga. Sampai tiba hari minggu. Seharusnya hari ini mereka bertemu di taman.
Melinda datang tepat jam 7 pagi. Suasana masih sepi. Angin berhembus cukup kencang hari itu. Hamper tidak ada satupun orang yang lewat. Melinda menunggu dan menunggu. Lagi lagi satu jam berlalu dan  Keni nggak menampakkan diri. Airmata Melinda tak terbendung.
“KAMU JAHAT!!!” teriak Melinda keras. Seorang bapak-bapak petugas taman geleng-geleng melihatnya.
* * *
Satu bulan berlalu. Entah Keni pura-pura lupa atau dia sudah pikun. Keni nggak pernah datang ke taman. Dan dia juga nggak pernah menanyakan kabar Melinda pada teman temannya.
"wah, nggak kebayang! ternyata ada juga ya orang yang sibuk kayak kamu sama si Jenifer!"Ucap Jhonatan sahabat karib Keni.
"jenifer siapa?" Keni mulai membuka lembar kerjanya.
"anak kepala sekolah itu. kan dia terkenal sibuk banget, sampai-sampai pernah masuk rumah sakit gara-gara lupa makan!"
"masa?"
“heh ken, minggu-minggu gini… kamu nggak ada kegiatan?” Tanya
“ada… nih, ngerjain tugas-tugas OSIS.” Jawabnya sambil terus menulis.
“ye… bukan kegiatan itu! Maksud ku kegiatan kayak – pacaran? bukannya kamu punya pacar? Siapa tuh namanya?” Keni seperti di tampar oleh ribuan orang.
“MELINDA!!!” teriak Keni histeris.
“nah, itu… nggak usah histe..”
“Jhon! Mati aku!”
“kamu masih hidup kok!”
“sekarang jam berapa?”
“ jam 10 emang kenapa?”
Keni segera pergi meninggalkan Jhonatan yang sibuk melongo karena nggak tau apa-apa.
Taman sudah cukup ramai dengan pengunjung yang sedang berpacaran, tapi Keni sama sekali nggak menemukan sosok yang ia cari.
“duh! Dasar bodoh!” Keni memukul kepalanya berulang-ulang.
Ia duduk merenung sendiri di bawah pohon. Salah sendiri nggak inget sama pacar! He he. Keni bergegas menuju rumah Melinda.
            “permisi…” salam nya begitu mendapati pintu rumah Melinda terbuka.
            “iya… siapa?” seorang cewek keluar dengan membawa kardus besar.
            “saya Keni, mau cari Melinda nya ada?” ucap nya.
            “Keni? Keni siapa?” cewek tadi menurunkan kardus yang ia bawa.
            “Melinda? “ Keni terheran heran begitu melihat sosok itu.
            “Iya, aku Melinda, ada urusan apa?” Melinda tersenyum ramah.
            “Mel, aku mau minta maaf karena aku nggak pernah dateng ke taman.”
            “hah? Taman? Aku nggak kenal kamu, mungkin salah orang.” Melinda buru-buru menutup pintu.
* * *
            “Melinda? Dia udah dua minggu nggak masuk sekolah!”  Ucap Grace.
            “hah? Dua minggu?”
            “iye! Mangkane mas, nik ndue pacar ojo disiak siakke!” sindir Bejo.
            “Kasian tuh si Melinda. Tiap hari nangis mulu!” Tambah Yefta.
            “aku nggak bermaksud gitu, dia bilang dia nggak masalah kok!”
            “iya emang dia nggak masalah, tapi sebagai cowok harusnya tau dong perasaan cewek! Masa ketemu seminggu sekali aja nggak bisa?”
            “tugas OSIS kan banyak” elak Keni.
            “itu bukan alesan! Kamu nggak tau kalau Melinda itu …”
            “udah cukup GRACE!” teriak Bima.
            “tapi Bim, dia itu harus tau!” Bantah Grace.
            “kalau dia memang sayang, dia pasti tau!” Bima berjalan mendekati Keni. “cari dia di taman… dia ada di sana, menunggu mu terus!” Bima pergi meninggalkan kelas yang masih risuh.
* * *
            “Nunggu? Nunggu apanya?” Keni udah jadi orang gila yang ngomel ngomel sendirian di taman.
            “mas, nunggu siapa?” Tanya seorang bapak bapak yang lewat.
            “nggak kok, nggak nunggu siapa-siapa.” Jawab Keni sekenanya.
            “oh, jangan-jangan mas ini Keni ya?” bapak itu tampak senang. Keni manggut-manggut bigung.  “akhirnya! Setelah sekian lama… ini!” bapak itu mengambil sepucuk surat dari kantungnya.
            “buat saya?”
            “iya,  dari mbak Melinda.”
Keni buru-buru membuka surat itu.
           HEH KEN!! SIALAN KAMU!! Nggak nepatin janji kan? Huh payah! Ya udah, nggak papa. Oh iya, aku mau bilang kalau aku nggak bisa lagi ketemu sama kamu. Maaf ya… aku sekolah di Inggris. Impian ku jadi kenyataan!

Aku tau kamu pasti udah ketemu Melinda yang asli ya? Ha ha ha. Aku bukan Melinda.
Namaku Jenifer. Iya, aku lah anak kepala sekolah. Aku kembar. Karena aku sekolah disini, nama ku diganti Melinda. Kalau mereka tau aku Jenifer, anak kepala sekolah, pasti banyak yang memanfaatkan ku.
Kita nggak punya banyak kenangan. Kita nggak punya banyak waktu. Kita sama-sama sibuk. Dan Kita memang nggak akan bisa pacaran seperti orang lain. Aku hanya minta satu hari… tapi kamu nggak kasih. Ya udah, aku nggak mau bikin surat yang sedih sampai jarus bikin kamu nangisnangis, satu hal yang pasti… Farewell

* * *
sekalipun aku harus meninggalkan mu...
lebih baik begitu daripada aku sakit hati
"Jen, are you alright?"
"yeah... I'm Ok Ma'am"

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls